Inspiratif! Perjuangan Mencari Nafkah dan Bertahan Hidup di Tengah Keterbatasan

2020-05-12 16

KOMPAS.TV - Informasi berikut ini mengenai kisah inspiratif mengenai seorang pemuda disabilitas di Kota Tasikmalaya yang berjalan dengan menggunakan tangannya untuk memenuhi kebutuhan hidup.

Pemuda asal Kampung Aboh, Kelurahan Sukamulya, Kecamatan Bungursari,Kota Tasikmalaya ini tidak pernah berhenti berjuang meski terlahir tanpa kaki .

Panasnya aspal, tetap ia lewati untuk mencari nafkah, menghidupi dirinya dan ibunya .

Kisah Acep panjang untuk diceritakan.

Namun banyak orang di kota tasikmalaya mengetahui, bahwa ia telah bertahun tahun berjualan dengan menarik kotak plastik berisi dagangan dengan tubuhnya. Dan kedua tangannya, digunakan sebagai kaki untuk berjalan.

Ia dulu pernah berjualan mainan di rumahnya.

Dan sengaja tak memilih untuk turun ke jalan.

Karena tinggi tubuhnya, kadang tidak bisa terlihat oleh pengendara.

Sehingga rawan untuk tertabrak.

Namun, dagangannya tidak laku.

Acep pun terpaksa harus belajar melihat dunia lebih luas dan memberanikan diri untuk berjualan di jalan raya.

Kini ia menjadi penjual tisu dan aneka keripik.

Keripik keripik ini ia beli dengan jumlah besar.

Kemudian ia kemas kembali dan dijual seharga 10.000 rupiah per paket.

Setiap harinya ia akan membawa dagangannya ke pusat kota dengan motor roda tiga miliknya.

Namun, kini tantangan baru muncul.

Di masa pandemi covid-19, dagangan keripiknya banyak yang bersisa.

Aturan PSBB membuat warga yang biasanya ngabuburit di Alun Alun Kota Tasikmalaya, kini sepi.

Meski penghasilannya berkurang. Ia terkadang menyedekahkan sebagian keripiknya untuk warga lain yang membutuhkan.

Kekurangan yang dimilikinya bukan hambatan untuk menjalani hidup. Pandemi covid-19 tak hanya berimbas pada dirinya, namun pada banyak rekan rekan lainnya sesama pedagang.

Ia ingin menebarkan kisah kemandiriannya sebagai pesan untuk tetap semangat dalam menjalani hari hari.