SOLO, KOMPAS.TV - Ratusan siswa SMK Negeri 2 Solo, Jawa Tengah, menggelar aksi protes kepada pihak sekolah. Mereka menuntut pihak sekolah untuk bertanggung jawab, karena dinilai gagal finalisasi Pangkalan Data Sekolah dan Siswa atau PDSS. Akibatnya sebanyak 300-an orang siswa terancam gagal mengikuti seleksi nasional berdasarkan prestasi atau SNBP.
Pertemuan pun digelar antara pihak sekolah dan orangtua siswa untuk mencari solusi. Salah satu orangtua siswa mengaku kecewa, dan meminta pertanggung jawaban pihak sekolah.
"Orangtua gelo ya gelo (kecewa ya kecewa), tetapi kalau ada pertanggung jawaban gini kita insya Allah ikhlas. Tidak atau bisanya kita masih berharap, insya Allah bisa lah. Saya kurang tahu ya," ujar Indra, orangtua siswa.
Dari hasil pertemuan, pihak sekolah sendiri akan memfasilitasi anak-anak untuk mengikuti ujian tertulis berbasis komputer (UTBK). Sekolah juga akan melakukan pendampingan, serta menggandeng bimbingan belajar untuk memastikan para siswa siap.
"Disepakati untuk alternatif yang kedua memang kita akan mempersiapkan, yaitu jalur UTBK atau jalur tes. Ini nanti sekolah akan memberikan pendampingan agar anak-anak dalam mengikuti UTBK itu bisa mendapatkan nilai yang baik. Salah satu pendampingan tadi di sepakati oleh orangtua, siswa, dan sekolah. Nanti kita akan mencoba untuk mendatangkan mentor dari bimble kemudian nanti juga untuk kegiatan-kegiatan pembelajaran nanti difokuskan untuk persiapan." ujar Joko Widodo, petugas penginput PDSS SMKN 2 Solo.
Pihak sekolah mengklaim bukannya tidak didaftarkan. Namun, karena proses yang membuat data siswa tidak bisa difinalisasi.
#snbp #smkn2solo #siswa
Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/regional/572243/sekolah-lalai-siswa-smkn-2-solo-gagal-daftar-snbp