BANJARBARU, KOMPAS.TV - Banjir yang melanda Pasar Kindai Limpuar Kabupaten Banjar, telah berlangsung sejak satu pekan lalu.
Kedalaman genangan air yang bervariasi antara 15 hingga 25 cm menyebabkan sepinya pembeli dan mendorong sejumlah pedagang untuk menutup usaha mereka lebih awal.
Baca Juga Dampak Banjir, Balita di Desa Pengayuan Banjarbaru Terserang Penyakit Kulit di https://www.kompas.tv/regional/569377/dampak-banjir-balita-di-desa-pengayuan-banjarbaru-terserang-penyakit-kulit
Pedagang mengaku pendapatannya turun signifikan hingga 70 persen.
Sebelum banjir, sejumlah pedagang biasanya mendapatkan pendapatan rata-rata 200 ribu rupiah, namun kondisi banjir ini membuat pembeli jarang masuk ke area pasar.
Iyung, seorang pedagang memilih menutup lapaknya lantaran pesimis akan ada pembeli yang datang dalam kondisi banjir ini.
"Orang yang ke Pasar juga tidak ada karena banjir, lalu apa yang ditunggu," ucap Iyung.
Hal sama dikeluhkan Bahrul, ketinggian air di area pasar disebutnya mempengaruhi minat warga untuk singgah.
"Orang ke pasar sulit, dampaknya orang malas datang ke pasar, jadi penjualan sepi, hari-hari nini tidak dapat uang," keluh Bahrul.
Baca Juga Banjir di Desa Pengayuan Banjarbaru, Ratusan Rumah Terendam Sudah Seminggu di https://www.kompas.tv/regional/569332/banjir-di-desa-pengayuan-banjarbaru-ratusan-rumah-terendam-sudah-seminggu
Di sisi lain pedagang berharap agar pemerintah segera menangani kondisi ini untuk memulihkan aktivitas Pasar Kindai Limpuar.
Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/regional/569379/banjir-rendam-pasar-kindai-limpuar-banjar-pedagang-pilih-tutup-karena-tidak-ada-pembeli