BANTUL, KOMPAS.TV - Penutupan Pasar Hewan Imogiri mulai dilakukan Pemerintah Kabupaten Bantul, menyusul temuan 322 ternak sapi di wilayahnya yang terjangkit penyakit mulut dan kuku (PMK). Penutupan dilakukan selama 14 hari, mulai tanggal 14 Januari hingga 27 Januari 2025.
Pasar Hewan Imogiri Bantul adalah salah pasar hewan terbesar di wilayah Yogyakarta, dan banyak memperdagangkan hewan dari luar daerah, sehingga dikhawatirkan akan mempermudah penyebaran virus PMK.
"Pasar Hewan Imogiri kami tutup selama 14 hari ke depan, sampai tanggal 27 Januari, karena di Bantul ada PMK yang menyerang beberapa titik dengan jumlah yang sakit 322, dan kematian sudah 32 ekor, potong paksa dua ekor. Harapan kami dengan adanya penuupan itu akan memutus rantai penyebaran virus daripada PMK," Joko Waluyo, Kepala DKPP Kabupaten Bantul.
Akibat penutupan pasar, sejumlah pedagang ternak selain sapi terkena imbasnya. Rudianto salah satunya yang merupakan seorang pedagang kambing ia merasa kesulitan menjual dagangannya dengan adanya penutupan Pasar Imogiri. Ia terpaksa membuka lapak di pinggir jalan meski tempat tersebut tidak diperuntukan untuk berjualan.
"Harapan kami khususnya untuk pedagang kambing atau domba, yang merasakan adanya kerugian, karena ini kan diutamakan lembu atau sapi banyaknya penyakit PMK. Tapi efeknya kok sampai ke domba sama kambing. Harusnya kambing ya bisa di buka, biar keadaan tidak nggelempang (Jatuh),"ujar Rudianto.
Selain menutup Pasar Hewan Imogiri, Pemkab Bantul juga melakukan pembatasan jual beli ternak sapi, khususnya untuk ternak yang berasal dari luar daerah.
#wabahpmk #pasarhewanimogiri #beritajateng
Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/regional/567462/wabah-pmk-meluas-pasar-hewan-imogiri-bantul-ditutup