SRAGEN, KOMPAS.TV - Petugas Dinas Ketahanan Pangan Pertanian dan Perikanan (DKP3) Kabupaten Sragen melakukan penyemprotan disinfektan di Pasar Hewan Nglangon Kabupaten Sragen. Jawa Tengah.
Penyemprotan dilakukan di lingkungan pasar serta menyemprot hewan ternak di bagian kaki sapi, mulut, hingga badan sapi sebagai upaya pencegahan Penyakit Mulut dan Kuku (PMK).
Petugas juga melakukan pemeriksaan hewan yang diduga terjangkit PMK, serta memberi edukasi pada para pedagang dan pembeli, bagaimana cara pencegahan dan penyembuhan hewan yang terpapar PMK.
Agar tidak bertambah parah, hewan yang masuk dari luar daerah dilarang masuk. Petugas juga sudah melakukan Komunikasi, Informasi dan Edukasi (KIE) kepada peternak. Pengobatan ternak yang terkena virus PMK di kandang komunal, serta melakukan penyemprotan disinfektan.
"Ternak-ternak yang masuk ke pasar hewan agar tidak tertular PMK, antara lain dengan cara pemeriksaan ternak yang masuk ke pasar, yang menunjukkan gejala PMK dilarang masuk," ujar Ana Margaretha, petugas Medic Veternier Muda DKP3 Sragen.
"Kemudian melakukan penyemprotan pasar setiap kali di pasaran, kemudian juga memberikan edukasi kepada peternak melalui pemasangan MMT," tambahnya
"Untuk penyebaran PMK saat ini sudah merata, di 20 kecamatan," lengkapnya
Semenjak merebaknya PMK, ternak yang dijualbelikan di Pasar Nglangon yang biasanya ramai menjadi sepi. Jika biasanya ada 500 ekor sapi, saat ini hanya tinggal 50 ekor sapi.
"Satu ekor biasanya laku 15 juta sekarang hanya laku 10 juta, biasanya satu pasar itu bisa laku 10-15 ekor sekarang satu aja susah," ucap Andi, pedagang sapi.
Data dari Dinas Ketahanan Pangan Pertanian dan Perikanan Kabupaten Sragen, jumlah kasus penyebaran PMK pada hewan ternak saat ini sudah mencapai ribuan kasus, dan ratusan ekor sapi di antaranya mati.
#pmk #hewanternak #sragen
Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/regional/566690/cegah-penyakit-mulut-dan-kuku-pasar-hewan-disemprot-disinfektan