SEMARANG, KOMPAS.TV - Penyakit Mulut Dan Kuku (PMK) terus merebak di Jawa Tengah. Dari upaya pendataan dan pemetaan yang dilakukan Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (Disnakkeswan) Jawa Tengah mencatat, kasus PMK sudah merebak di 25 kabupaten/kota di Jawa Tengah yang tersebar di 496 desa, serta di 207 kelurahan.
Dari data yang diperoleh di 25 kabupaten/kota tersebut, Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan sudah melakukan pemotongan pada 20 ekor sapi, penyembuhan 25 ekor, dan sapi yang mati 56 ekor.
Saat ini masih tersisa 2.286 ekor yang masih terjangkit PMK, dan penanganan khusus dari petugas kesehatan hewan di masing-masing kabupaten/kota.
Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan mengaku, Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) yang terjangkit di hewan ternak sapi ini bisa disembuhkan dengan memberikan makanan serta vitamin pada sapi yang sudah terjangkit. Jadi petani ternak sapi tidak perlu khawatir dengan kondisi seperti itu.
"Dengan catatan dari 2.387 ekor tersebut, 25 ekor sudah sembuh, kemudian dipotong itu 20 ekor, kemudian yang mati 56 ekor," ujar Ignatius Haryanta Nugraha, Plt Kepala Disnakkeswan Jateng.
"Sisa kasus yang sedang ditangani temen-temen di lapangan untuk pengobatan perawatan itu ada 2.286 ekor. Ini sudah menyasar di 25 kabupaten/kota, kemudian 207 kecamatan, dan tersebar di 496 desa atau kelurahan yang ada di Jawa Tengah," lengkapnya.
Kasus kematian akibat PMK yang menjangkit hewan ternak sapi di Jawa Tengah tercatat masih dibawah lima persen. Namun, kasus PMK ini bisa mengakibatkan kerugian yang besar bagi peternak, akibat kurangnya pengetahuan petani sapi untuk menjaga kesehatan hewan ternaknya. Pasalnya, harga sapi yang sudah terjangkit penyakit mulut dan kuku sangat murah.
#penyakitmulutdankuku #hewanternak #semarang
Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/regional/566685/penyakit-mulut-dan-kuku-pmk-merebak-di-25-kab-kota-di-jawa-tengah