SURABAYA, KOMPAS.TV - Perjalanan mudik Natal dan Tahun Baru, bagi para pemudik yang menggunakan moda transportasi laut, merupakan perjalanan yang tak biasa.
Selain waktu tempuh yang lebih panjang, kondisi kapal yang penuh penumpang menjadi tantangan tersendiri.
Asyam Wenni, pemuda asal Makassar, Sulawesi Selatan merupakan salah satu penumpang KM Gunung Dempo rute Surabaya - Makassar.
Mahasiswa salah satu perguruan tinggi di Yogyakarta ini memilih mudik Natal ke kampung halamannya di Makassar dengan kapal laut.
Dia harus berbagi tempat dengan penumpang lainnya, terutama penumpang tujuan Indonesia Timur yang tidak kebagian tempat tidur.
Meski harus tidur di pelataran dek kapal, warga mengaku terkesan dan menikmati perjalanan. Jika sedang bosan berada di dek kapal, pemudik memilih menikmati panorama Laut Jawa seperti panorama matahari terbit.
KM Gunung Dempo merupakan salah satu armada angkutan Natal dan Tahun Baru, dari 13 kapal laut yang berlayar dari Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya tujuan Indonesia Timur.
Kapal ini berangkat dari Tanjung Perak Surabaya dan mengangkut ratusan penumpang. Total waktu tempuh 27 jam perjalanan melintasi Laut Jawa, penumpang akan tiba di Makassar, sebelum melanjutkan ke wilayah Timur Indonesia lainnya.
Baca Juga Kata Menko PMK, Menhub dan Kapolri Usai Tinjau Kesiapan Libur Nataru di Pelabuhan Merak di https://www.kompas.tv/nasional/562239/kata-menko-pmk-menhub-dan-kapolri-usai-tinjau-kesiapan-libur-nataru-di-pelabuhan-merak
#mudiknatal #liburnataru #nataru
Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/regional/562247/cerita-pemuda-asal-makassar-yang-mudik-nataru-gunakan-km-gunung-dempo