KOMPAS.TV - Sejumlah petani di Desa Leuwidingding, Kecamatan Lemahabang, Kabupaten Cirebon, Jawa Barat, berhasil meningkatkan hasil panen padi melalui program "Makmur".
Program ini mengadopsi ekosistem pertanian berbasis hulu ke hilir yang direncanakan pemerintah untuk diterapkan pada 500 ribu hektar lahan pada 2025 guna mendukung swasembada pangan.
Dengan kerja keras dan penerapan teknologi, hasil panen meningkat dari 4 ton menjadi 7-8 ton per hektar.
Bibit padi unggulan ditanam di lahan yang telah melalui uji tanah oleh tim Pupuk Indonesia, kemudian diberi pupuk non-subsidi Nitrea untuk mempercepat pertumbuhan dan meningkatkan ketahanan terhadap hama.
Meskipun pupuk non-subsidi memiliki harga lebih mahal, hasil panen yang diperoleh jauh lebih tinggi.
Selain itu, penggunaan pompa listrik untuk irigasi di lahan seluas 61 hektar, bantuan dari PLN dan Bank Indonesia, turut mendukung keberhasilan ini.
Ekosistem pertanian dari hulu ke hilir menyediakan berbagai dukungan, termasuk pupuk bersubsidi dan non-subsidi, jaringan listrik PLN, pompa listrik, hingga jaminan penyerapan hasil panen oleh Bulog.
Dengan model ini, pendapatan petani meningkat dari Rp19 juta menjadi Rp33 juta per hektar.
Keberhasilan ini menjadi contoh nyata manfaat integrasi teknologi dan dukungan pemerintah dalam meningkatkan produktivitas pertanian di Indonesia.
#petani #cirebon
Baca Juga Strategi Energi Terbarukan dan Ramah Lingkungan Indonesia di https://www.kompas.tv/internasional/557075/strategi-energi-terbarukan-dan-ramah-lingkungan-indonesia
Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/regional/557076/petani-cirebon-sukses-kembangkan-pertanian-melalui-program-makmur