NTT, KOMPAS.TV - Para pengungsi erupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki di Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur, harus tidur beralaskan terpal di lokasi pengungsian. Warga berharap pemerintah memberikan bantuan alas tidur yang layak.
Sudah lima hari, warga terdampak erupsi Gunung Lewotobi laki-laki harus bermalam di lokasi pengungsian.
Ruangan di SDK Eputobi, Desa Lewoingu terpaksa diisi sesak ratusan pengungsi. Jauh dari nyaman, para pengungsi, mulai dari anak-anak hingga lansia, hanya tidur beralaskan terpal.
Warga meminta adanya bantuan alas tidur yang layak, seperti bantal dan kasur. Kondisi serupa dialami warga di posko pengungsian yang berlokasi di SMA Negeri 1 Tetahena. Satu ruangan kelas diisi 18 keluarga.
Warga di pengungsian mengeluhkan penyakit seperti batuk pilek.
Gunung Lewotobi laki-laki di Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur, erupsi pada Minggu, 3 November 2024. Letusan dasyat selama dua jam berdampak di 7 desa.
Akibat erupsi, 10 orang meninggal dan 34 orang terluka. Sementara lebih dari 10.000 jiwa mengungsi ke tempat aman.
Status Gunung Lewotobi laki-laki saat ini berada di level IV atau awas.
Hingga Minggu (10/11/2024) dini hari, erupsi Lewotobi Laki-Laki masih berlanjut. Zona berbahaya diperluas hingga 9 kilometer dari puncak gunung.
#pengungsi #gunung #erupsi #lewotobi #ntt
Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/nasional/552350/nasib-pengungsi-erupsi-lewotobi-tidur-beralaskan-terpal-hingga-mulai-terserang-batuk-dan-pilek