Setelah heboh temuan residu berbahaya pada anggur shine muscat yang beredar di Thailand oleh Thailand Pesticide Alert Network (Thai-PAN) dan Dewan Konsumen Thailand (TCC). Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM), Badan Pangan Nasional dan Badan Karantina Indonesia ikut melakukan pemeriksaan anggur sejenis di Tanah Air untuk menjamin keamanan pangan dan kesehatan masyarakat Indonesia.
Hasilnya, tidak ditemukan dua residu pestisida yakni Chlorpyrifos dan Endrin Aldehida pada anggur shine muscat yang beredar di Indonesia.
Perlu diketahui Chlorpyrifos adalah insektisida yang telah banyak digunakan di rumah dan di pertanian.
Menghirup atau menelan klorpirifos dapat mengakibatkan berbagai efek pada sistem saraf, mulai dari sakit kepala, penglihatan kabur, dan keluarnya air liur hingga kejang, koma, dan kematian, tergantung pada jumlah dan lamanya paparan.
Sedangkan Endrin aldehida adalah bahan kimia yang dihasilkan oleh pemecahan endrin. Endrin jika terhirup manusia dapat mengiritasi hidung dan tenggorokan. Paparan Endrin dapat menyebabkan mual, muntah, diare, kehilangan nafsu makan, berkeringat dan lemas.
#AnggurShineMuscat #AnggurMuscat #BPOMRI #BadanPanganNasional #Pestisida