WAWANCARA: Kabag ekonomi Setda Sikka tentang Antrian di POM Bensin Waturia

2024-10-17 140

MAUMERE (eNBe Indonesia) - Sebagaimana diberitakan sebelumnya, salah satu oknum penyalur BBM bersubsidi berulah, memaksa banyak pengendara mengantri panjang di sebuah POM Bensin di Waturia, kecamatan Magepanda, Sikka pada 10 Oktober 2024 lalu.

Sumber eNBe Indonesia yang tidak mau disebutkan namanya mengatakan antri yang lama di POM Bensin tersebut disebabkan karena ada pengisian BBM oleh oknum penyalur BBM bersubsidi menggunakan drum yang diangkut dengan mobil Suzuki APV Putih.

Sementara itu, pemilik SPBU Waturia di toko Batu Gajah Maumere mengatakan pihak penyalur BBM bersubsidi telah mendapat rekomendasi untuk pengisian BBM di SPBU 01 Madawat miliknya.

"Kalau rekomendasinya SPBU 01 Madawat, iya isinya di 01 Madawat, karena kalau umpama, dia tidak ada rekomendasi, dia ngisi gitu nanti urusannya dengan aparat," ujarnya.

Redaksi juga menghubungi Kabag Ekonomi Setda Kabupaten Sikka, Kandidus Latang S.E. "Rekomendasi hanya diberikan untuk SPBU 01 Madawat dan saya tidak tahu siapa yang menyuruh dia (penyalur-red) mengambil di sana (Waturia-red), siapa yang mengeluarkan surat rekomendasi di SPBU Waturia karena saya hanya merekomendasikan dia hanya di SPBU 01 Madawat," ujarnya kepada Redaksi eNBe Indonesia pada Kamis (16/10/24).

Sementara itu, pengawas SPBU 01 Madawat (ER) turut memberi keterangan atass pemberitaan terkait oknum sub penyalur BBM bersubsidi (YSW). "Kami menyarankan agar diubah surat rekomendasinya, harus kembali ke Setda, atau bagian ekonomi yang mengeluarkan surat. Karena di sini (Madawat-red) tidak bisa ambil dengan kuota yang banyak sejumlah 3000 liter. Ada hal teknis sedang diperbaiki. Jadi oleh SPBU 01 Madawat mengalihkan ke SPBU Waturia untuk pengambilan di sana."

Berbeda dengan pernyataan Kandidus, sumber dari Toko Batu Gajah (PT Rofin Jaya) menunjukkan kepada media ini beberapa lembar rekomendasi yang diterbitkan oleh Kabag Ekonomi Setda Sikka dengan paraf dan juga paraf oleh Elselina Maria Delima, SM (analis kebijakan ahli muda).

Hari ini, Redaksi eNBe Indonesia bertanya lagi Kandidus, namun pihaknya tetap yakin tidak mengeluarkan rekomendasi. Setelah didesak, Kandidus akhirnya meminta stafnya untuk memeriksa dokumen. Selang beberapa menit staf masuk ke ruangan membawa berkas rekoemdasi.

Akhirnya Kandidus mengaku bahwa beliau lupa kalau ternyata ada rekomendasi yang sudah diberikan kepada sub penyalur untuk mengisi di SPBU Waturia.