JAKARTA, KOMPAS.TV - Masih menyambung isu 2 pekan yang terus kami kawal yaitu pelemahan daya beli.
Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo) merekam, penurunan daya beli sangat berpengaruh terhadap penjualan ritel, terutama di wilayah-wilayah berbasis manufaktur.
Penurunan daya beli juga disebabkan oleh peralihan profesi masyarakat dari semula pekerja tetap kini menjadi pekerja tidak pasti alias sektor informal.
Pernyataan Aprindo ini juga dibuktikan oleh data Susenas dan LPEM Universitas Indonesia, bahwa lebih dari 40 persen kelas menengah dan calon kelas menengah bekerja di sektor informal.
Pernyataan Aprindo yang menyebut bahwa penjualan ritel tergerus deflasi juga dikuatkan oleh kondisi di lapangan.
Sementara itu, pedagang "lagi pusing-pusingnya" memutar otak untuk mensiasati penurunan daya beli masyarakat.
Perilaku pembeli kini berubah dari yang semula langsung beli, kini tanya harga dan mencari yang lebih murah.
Baca Juga Mendag Zulhas soal Deflasi: Belum Tentu Tanda Daya Beli Menurun di https://www.kompas.tv/video/543581/mendag-zulhas-soal-deflasi-belum-tentu-tanda-daya-beli-menurun
#deflasi #pekerjainformal #penurunandayabeli
Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/video/544806/penjualan-ritel-tergerus-deflasi-aprindo-pekerja-informal-sumbang-pelemahan-daya-beli