Omzet Jutaan dari Budidaya Burung Lovebird Hasil Mutasi

2024-09-30 67

MALANG, KOMPAS.TV - Di rumahnya kawasan Blimbing Kota Malang, Dwi Ramadhani kini terbilang sukses menjadi peternak burung paruh bengkok lovebird. Tak seperti peternak burung hias atau berkicau lainnya, Dani lebih fokus pada lovebird mutasi.

Disebut mutasi, karena burung yang dihasilkan disini adalah burung yang telah melalui proses persilangan antara beberapa jenis lovebird sehingga memunculkan jenis baru yang memiliki corak warna yang indah dan tak banyak beredar di pasaran.

Berapa jenis burung yang dihasilkan oleh Dani memang memiliki tampilan yang berbeda dari lovebird yang banyak beredar di pasaran. Beberapa kombinasi warna ini dihasilkan dalam waktu yang tidak singkat. Dani membutuhkan waktu beberapa tahun untuk bisa menghasilkan lovebird dengan kualitas unggulan dan diminati pasar.

Berkat ketekunan inilah, Dani mampu memproduksi lovebird mutasi unggulan. Tak hanya pasar domestik, lovebird warga malang ini juga banyak diminati kolektor dari luar negeri. Pakistan, Irak, Lebanon hingga Uzbekistan adalah negara yang telah menjadi importir lovebird produksi dani. Dalam sekali ekspor, Dani bisa mengirim minimal 100 ekor lovebird.

"Dari tiga jenis, saya berpikir untuk mengembangkan, ketika kombinasi itu menarik, bukan hanya pasar lokal saja tapi juga pasar internasional," kata Dwi Ramdhani.

Dani menambahkan, untuk harga lovebird mutasi jauh berbeda dengan lovebird pada umumnya. Jika harga lovebird di pasaran cenderung naik turun, namun lovebird hasil mutasi ini memiliki harga yang cukup fantastis. Satu ekor lovebird mutasi dihargai mulai dari Rp 500 ribu bahkan puluhan juta rupiah. Semakin cantik warna dan langka, harga salah satu jenis burung berkicau ini bisa semakin mahal.





Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/regional/542121/omzet-jutaan-dari-budidaya-burung-lovebird-hasil-mutasi