Mendadak nama Ketua DPP PDIP Puan Maharani, mendapat sorotan dan dikait-kaitkan dengan kabar keretakan kubu Presiden Terpilih, Prabowo Subianto dengan kubu Presiden Joko Widodo (Jokowi). Prabowo disebut-sebut ingin menjadikan Puan sebagai Wakil Presiden RI pendampingnya untuk periode 2024-2029. Benarkah demikian? Mulanya, kabar ini digaungkan oleh kanal YouTube Pakar hukum tata negara Refly Harun. Ia mengatakan, Prabowo punya banyak alasan untuk menanggalkan Gibran Rakabuming Raka dari posisi wapres. Pasalnya, Refly Harun menilai Gibran hanyalah beban bagi pemerintahan baru yang akan dipimpin Prabowo Subianto. Salah satu faktor terbesarnya ialah pengalaman dan kemampuan mengelola proyek penting yang masih sangat minim. Kemudian, ia mengutip analisis kreator konten, Alifurrahman S Asyari mengenai potongan video di mana Puan Maharani tampak tertawa dengan Prabowo Subianto dan Pramono Anung. Momen itu terjadi di Istana Negara, Jakarta, Rabu, 4 September 2024, seusai pertemuan pemimpin umat Katolik sekaligus kepala negara Vatikan Paus Fransiskus dan Presiden Joko Widodo (Jokowi). Setelah kegiatan selesai, sejumlah tamu undangan tampak bersalaman.
Kemudian muncullah momen Prabowo berbincang bersama Puan. Awalnya mereka hanya berdua, tapi Puan tampak mengajak Pramono untuk ikut dalam obrolan tersebut. Meski tak terdengar jelas, namun samar ketiganya tenggelam dalam obrolan, tampak akrab hingga tertawa bersama-sama. "Tapi dari tawa Puan Maharani saya memprediksi bahwa Prabowo ini nampaknya bicara dengan Pramono dengan Mbak Puan 'terus maunya gimana' terus jawaban Prabowo 'ya maunya sih wakil presiden' maksudnya maunya ya Puan aja yang jadi Wakil Presiden bukan Gibran," ucapnya, dilihat dari kanal YouTube Refly Harun, Selasa, 10 September 2024. "Gak ngerti deh apa yang sedang mereka bicarakan, tapi terdengar jelas sekali 'maunya sih jadi wakil presiden' dan itu nampaknya ditujukan kepada Puan Maharani," kata Refly membacakan narasi dalam video yang diunggah Jumat, 6 September 2024 lalu itu.