SOLO, KOMPAS.TV - Menpora dan Mendagri, menggelar rapat koordinasi persiapan penyelenggaraan Pekan Paralimpik Nasional (Peparnas) XVII di Solo, Jawa Tengah, Senin (23/9/2024) siang.
Jawa Tengah terutama Solo Raya, akan menggantikan Sumatera Utara dan Aceh sebagai tuan rumah Peparnas XVII. Namun di saat menjelang pelaksanaan, masih terjadi tarik ulur soal anggaran. Panitia Besar (PB) Peparnas XVII, mengajukan anggaran lebih dari Rp500 miliar.
Namun setelah melalui rasionalisasi di Kementerian Pemuda dan Olahraga, kemudian ke Kementerian Keuangan, nominalnya hanya separuhnya saja. Menanggapi hal ini, ketua pelaksana PB Peparnas mengatakan, jika pekerjaan tidak akan optimal.
"Bahwa kami kalau harus menjalankan seperti ini dengan postur anggaran yang disampaikan. Kita juga tidak bisa melaksanakan dengan optimal," ucap DB Susanto, Ketua PB Peparnas XVII.
Kementerian Keuangan menggunakan anggaran ASEAN Paragames dua tahun lalu, sebagai acuan untuk rasionalisasi anggaran. Tapi disanggah panitia, karena jumlah pertandingan serta sumber daya manusia yang terlibat, lebih banyak dibanding dua tahun lalu. Kementerian Pemuda dan Olahraga akhirnya menambahkan jumlah tersebut.
"Sementara Kementerian Keuangan telah menetapkan dari acuan anggaran untuk Peparnas ini sebesar 215 miliar. Dari kita Kemenpora sebesar 75 miliar. Jadi total 295 miliar," ujar Dito Ariotedjo, Menpora.
"Tadi kami membahas komponen-komponen seluruhnya dari penyelenggaraan yang wajib sampai ke komponen supporting. Kita akan kembali sinkronisasikan dan menyesuaikan dengan kebutuhan ke depan," sambungnya.
Pengerjaan minor yang dilakukan, akan dikebut mengingat pelaksanaan Peparnas tinggal menghitung hari. Sarana pendukung seperti penginapan dan lainnya, dirasa tidak memerlukan banyak modifikasi. Peparnas XVII akan digelar di Solo, Karanganyar, Boyolali, dan Sukoharjo.
#peparnas #menpora #solo
Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/regional/540765/soal-anggaran-masih-jadi-sorotan-di-rakor-peparnas-xvii
