MALANG, KOMPAS.TV - Korban pengeroyokan yang dilakukan oleh anggota perguruan silat di Kabupaten Malang meninggal dunia.
Alfin Shafiq Ananta Putra, remaja asal Desa Kepuharjo Dusun Kepuh Utara, Kecamatan Karangploso Kabupaten Malang meninggal dunia, setelah mendapatkan perawatan di Rumah Sakit Tentara Soepraoen Kota Malang akibat luka yang didapat setelah dikeroyok anggota salah satu perguruan silat.
Alfin dinyatakan meninggal dunia pada Kamis (12/09/2024) pagi sekitar jam 07:00. Dengan diantar keluarga dan warga serta teman temannya, jenazah Alfin dimakamkan di tempat pemakaman umum desa setempat.
Nanang Kuswanto, ayah korban sangat terpukul dengan meninggalnya putra pertamanya tersebut. Nanang menceritakan kondisi anaknya setelah dikeroyok. Setelah dikeroyok pada jumat malam, kondisi alfin kritis dan tidak sadarkan diri. akibat pengeroyokan yang dilakukan oleh anggota perguruan silat tersebut, Alfin mengalami pendarahan di kepala dan luka di bagian dalam tubuh.
Saat dirawat di rumah sakit, menurut Nanang, putranya tersebut juga mengeluarkan darah dari hidung dan mulut. Sebagai seorang ayah, Nanang berharap para pelaku bisa mendapatkan hukuman seberat beratnya atas apa yang diperbuat hingga menyebabkan anaknya meninggal dunia.
"Tolong keadilan, saya minta yang bersalah dihukum seberat-beratnya, luka dalamnya Alfin sangat parah, dadi lambungnya, jantungnya, paru parunya mengeluarkan darah," Kata Nanang.
Diberitakan sebelumnya, Alfin, remaja di Karangploso Kabupaten Malang dikeroyok oleh anggota kelompok perguruan silat. Pengeroyokan bermula saat korban yang mengenakan kaos perguruan silat, saat diklarifikasi korban ternyata bukan anggota perguruan silat. Dari situlah korban diajak untuk bertemu dengan dalih berlatih korban dikeroyok hingga tak sadarkan diri dan meninggal dunia.
Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/regional/537852/remaja-korban-pengeroyokan-sekelompok-pesilat-di-malang-meninggal-dunia