JEMBER, KOMPAS.TV - Musim kemarau yang terjadi tahun ini sangat berdampak bagi petani Desa Wonorejo, Kecamatan Kencong, Jember, Jawa Timur.
Kondisi lahan pertanian yang ditanami padi dan jagung mengalami kekeringan, hingga kondisi tanah retak karena kurangnya pasokan air.
Saluran irigasi yang menjadi penyuplai utama lahan pertanian di samping air hujan, saat ini debit airnya mengecil dan mengering.
Sejumlah petani membuat sumur bor dengan kedalaman hingga 20 meter dan menggunakan mesin penyedot air. Namun, pasokan air tetap tak mampu mengairi lahan mereka secara menyeluruh.
Tanaman padi dan jagung yang baru sebulan masa tanamnya mati, dan petani mengalami kerugian hingga ratusan juta rupiah.
Terdapat 70 hektar tanaman padi dan 80 hektar tanaman jagung terancam mati karena kekeringan ini diperkirakan terjadi hingga dua bulan ke depan atau akhir bulan Oktober.
Petani harus mengeluarkan setidaknya 7 juta rupiah untuk biaya pengairan per satu hektar lahan, meski air yang didapatkan tidak maksimal dan tetap kurang.
Petani berharap pemerintah segera turun tangan untuk melakukan perbaikan saluran air yang dimulai dari hulu, sehingga air bisa mencapai ke lahan pertanian mereka yang berada di kawasan pesisir pantai selatan Jember.
Baca Juga Polisi Bantu Salurkan Air Bersih ke Warga Terdampak Kekeringan di https://www.kompas.tv/regional/536902/polisi-bantu-salurkan-air-bersih-ke-warga-terdampak-kekeringan
#kekeringan #padi #petani
Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/video/537459/lahan-pertanian-alami-kekeringan-petani-di-desa-wonorejo-jember-andalkan-pompa-air