SRAGEN, KOMPAS.TV - Kekeringan menyebabkan warga di Kabupaten Sragen mengandalkan bantuan air bersih dari BPBD lantaran sumur-sumur tak lagi mengeluarkan air. Warga membawa beraneka wadah kebutuhan sehari-hari untuk menampung air bersih. Sementara itu, warga membeli air isi ulang untuk kebutuhan air minum dengan harga Rp50.000 per galon.
Untuk keperluan MCK dan minum ternak, warga mencari sumber air di tengah area persawahan yang berjarak 500 meter.
Dari pemetaan yang dilakukan oleh BPBD Kabupaten Sragen, dari sembilan kecamatan yang masuk dalam zona kekeringan, tiga kecamatan sudah terdampak, yakni Kecamatan Gesi, Tangen, dan Jenar.
Hingga saat ini, 105 tangki air atau 479 ribu liter air bersih sudah disalurkan untuk 6.724 jiwa di tiga kecamatan yang terdampak.
"Untuk dropping satu harinya itu ada 8 tangki 5.000 liter semua. Untuk satu kecamatan kapasitas satu tangki empat trip. Satu tripnya itu 5.000 liter. Jadi satu kecamatan itu dapat 20.000 liter," tutur Safe I, Petugas BPBD Kabupaten Sragen.
Hingga awal Agustus Pemerintah Kabupaten Sragen telah menyalurkan 371.000 liter bantuan air bersih kepada warga.
#sragen #keringan #airbersih
Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/regional/531851/kekeringan-warga-berebut-bantuan-air-bersih