INDRAMAYU, KOMPAS.TV - Orangtua siswa yang diduga korban perundungan dan penganiayaan di Kabupaten Indramayu, Jawa Barat belum menerima hasil autopsi anaknya.
Sementara, pihak sekolah mengaku tidak menemukan luka bekas kekerasan atau lainnya pada korban.
Namun ditemukan darah di bagian gusi korban.
Suasana duka menyelimuti pemakaman korban dugaan perundungan di Kecamatan Cikedung, Kabupaten Indramayu, Jawa Barat yang meninggal dunia diduga akibat bullying dan penganiayan oleh kakak kelasnya.
Korban merupakan siswa SD di Kecamatan Cikedung meninggal dunia setelah mengalami pingsan saat jam istirahat di sekolahnya.
Korban dimakamkan di TPU Desa Amis. Sebelumnya korban diautopsi di Rumah Sakit Bhayangkara Losarang Indramayu.
Keluarga korban mengaku, belum menerima hasil autopsi anaknya dari Rumah Sakit Bhayangkara Losarang.
Sementara itu, sejumlah teman dan guru sekolah dasar di Kecamatan Cikedung, Kabupaten Indramayu, Jawa Barat.
Dimintai keterangan oleh Satreskrim Polres Indramayu, Jawa Barat.
Pemeriksaan dilakukan pasca meninggalnya siswa SD yang diduga sebagai korban perundungan oleh kakak kelasnya.
Dalam pemeriksaan, para siswa dan guru didampingi oleh Dinas Pendidikan dan Dinas Sosial Indramayu.
Menurut Kasatreskrim, pihaknya melakukan sejumlah rangkaian pemeriksaan ini sebagai bagian dari penyelidikan.
Baca Juga Polisi Periksa 3 Guru Daycare Wensen Depok Tempat Penganiayaan Balita, Telusuri Kemungkinan Korban L di https://www.kompas.tv/video/528221/polisi-periksa-3-guru-daycare-wensen-depok-tempat-penganiayaan-balita-telusuri-kemungkinan-korban-l
#bullying #anaksdtewas #indramayu
Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/video/528388/siswa-sd-di-indramayu-tewas-diduga-dirundung-kakak-kelas-begini-kata-ayah-korban
