BANJARBARU, KOMPAS.TV - Minyak goreng menjadi bahan pokok yang diperlukan dalam keperluan rumah tangga hingga industri untuk pengolahan makanan.
Naiknya harga minyak goreng di Banjarbaru mempengaruhi usaha pedagang gorengan, hingga membuat keuntungan pedagang semakin menipis.
Baca Juga Gelar MPLS, Anggota TNI di Banjarmasin Ajarkan Siswa Disiplin dan Karakter di https://www.kompas.tv/regional/524173/gelar-mpls-anggota-tni-di-banjarmasin-ajarkan-siswa-disiplin-dan-karakter
Beberapa bulan terakhir harga minyak goreng di Banjarbaru naik, seperti minyak goreng kemasan minyakita yang di pasar dijual diatas harga eceran tertinggi hingga minyak curah.
Diakui Pepen, seorang pedagang gorengan yang ada di Jalan Pangeran Suryanata Kota Banjarbaru, harga minyak goreng yang biasa ia beli naik dari 60 ribu rupiah per lima liter sejak satu bulan belakangan menjadi 75 ribu rupiah perlima liter.
"Kita ga bisa naikkan harga gorengan makanya keuntungan terpaksa yang menurun," ucapnya.
Baca Juga Operasi Patuh Karantina, 9 Truk Logistik Ditahan di Pelabuhan Trisakti Akibat Dokumen Bermasalah di https://www.kompas.tv/regional/517944/operasi-patuh-karantina-9-truk-logistik-ditahan-di-pelabuhan-trisakti-akibat-dokumen-bermasalah
Tentu kenaikan harga minyak goreng sebagai bahan baku pengolahan gorengan ini berdampak pada usaha pedagang, terlebih pedagang tidak bisa menaikkan harga gorengannya, sehingga keuntungan yang didapat semakin tipis.
Pedagang berharap, harga minyak goreng dan sejumlah bahan pokok lainnya dapat kembali normal dan mudah didapatkan dipasaran.
Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/regional/526466/harga-minyak-goreng-di-banjarbaru-naik-pedagang-mengeluh-keuntungan-menipis