Presiden Filipina Marcos JR berpidato di tengah Protes

2024-07-23 0

Dalam suasana yang penuh ketegangan, Presiden Filipina Ferdinand Marcos Jr. menyampaikan pidato penting di hadapan rakyatnya di tengah gelombang protes yang melanda negara tersebut. Protes ini dipicu oleh sejumlah kebijakan kontroversial pemerintah yang dianggap tidak menguntungkan sebagian besar masyarakat, terutama di bidang ekonomi dan hak asasi manusia.

Marcos Jr., yang merupakan putra dari mantan Presiden Ferdinand Marcos, memulai pidatonya dengan mengakui adanya ketidakpuasan di kalangan masyarakat. "Saya mendengar suara kalian," ujarnya di hadapan ribuan pendukung dan pengunjuk rasa yang berkumpul di Manila. "Pemerintah ini bertanggung jawab untuk mendengarkan dan merespon aspirasi rakyat."

Pidato tersebut berfokus pada langkah-langkah pemerintah untuk mengatasi krisis ekonomi yang sedang melanda Filipina, seperti inflasi yang tinggi dan meningkatnya angka pengangguran. Marcos Jr. menjanjikan serangkaian reformasi ekonomi untuk meringankan beban rakyat dan menciptakan lapangan kerja baru. "Kami berkomitmen untuk memperbaiki ekonomi dan memastikan kesejahteraan setiap warga Filipina," tegasnya.

Namun, tak sedikit pula yang merasa skeptis terhadap janji-janji tersebut. Para demonstran yang berkumpul di sekitar tempat pidato mengangkat spanduk dan meneriakkan slogan-slogan yang menuntut perubahan nyata dan segera. Mereka menyuarakan kekhawatiran akan kembalinya otoritarianisme dan pelanggaran hak asasi manusia di bawah pemerintahan Marcos Jr.

Marcos Jr. juga menyinggung isu hak asasi manusia dalam pidatonya, dengan menyatakan bahwa pemerintah akan bekerja sama dengan berbagai pihak untuk memastikan perlindungan terhadap hak-hak dasar setiap warga negara. "Tidak ada tempat bagi ketidakadilan dalam negara kita. Kami akan memastikan bahwa setiap tindakan pemerintah dilandasi oleh prinsip-prinsip keadilan dan kemanusiaan," ujarnya.