Tradisi Festival Bubur Suro, Melestarikan Budaya dan Tarik Wisatawan

2024-07-19 265


Guna mempertahankan tradisi, warga Desa Bandung, Kecamatan Banjar, Pandeglang, Banten, menggelar gebyar membuat bubur Asyura. Bubur ini juga dikenal dengan bubur Suro, yang biasanya disajikan saat memasuki Tahun Baru Islam atau tanggal 10 Muharram.

 

Tak jarang warga membuatnya dalam jumlah banyak dan membagikan ke tetangga atau kerabat dekat.

 

Sebanyak 800 peserta yang mayoritas ibu-ibu tampak sangat antusias mengikuti Festival Bubur Suro yang digelar setiap tahunnya.

 

Selain untuk tetap mempertahankan tradisi, Festival Bubur Suro juga sebagai upaya memberi edukasi kepada generasi muda untuk tetap melestarikan budaya ini.

 

Menariknya, dalam sepiring bubur Suro harus ada 7 jenis kacang-kacangan yang merupakan doa agar selalu diberikan keberkahan dan kelancaran dalam hidup setiap harinya.

 

Menurut kepercayaan warga, tradisi bubur Asyura atau bubur Suro ini merupakan tradisi yang diangkat dari kisah Nabi Nur yang dahulu terdampak banjir besar sehingga stok makanan yang ada di kapal dibuat menjadi bubur.

 

Masyarakat pun merasa senang dan sangat antusias dalam memperingati 10 Muhammad. Selain menjaga kelestarian tradisi leluhur. Kegiatan ini juga menarik banyak wisatawan. 

 

Kontributor: Iskandar Nasution