JAKARTA, KOMPAS.TV - Ketua Umum PSI Kaesang Pangarep menanggapi hasil survei Litbang Kompas yang memperlihatkan elektabilitasnya tinggi di Jawa Tengah, namun rendah di jakarta.
Kaesang berterima kasih kepada Litbang Kompas, karena dari survei ia jadi tahu elektabilitasnya.
Soal elektabilitasnya yang jomplang di Jakarta dibanding di Jawa Tengah, Kaesang bilang akan mengevaluasi.
Dalam survei Calon Gubernur Jawa Tengah Litbang Kompas, elektabilitas Kaesang 7 persen.
Namun, untuk Calon Gubernur Jakarta elektabilitas Kaesang hanya 1 persen.
Di Jawa Tengah yang menjadi Kandang Banteng, Survei Litbang Kompas (20/06) hingga (25/06) menunjukkan elektabilitas Kaesang Pangarep menjadi yang tertinggi, namun unggul tipis dari Kapolda Jawa Tengah Irjen Ahmad Lutfhi.
Dengan model survei pertanyaan terbuka atau top of mind, elektabilitas Kaesang sebesar 7 persen, Ahmad Lutfhi 6,8 persen.
Mantan Wakil Gubernur Jawa Tengah Taj Yasin Maimun 3,2 persen, Raffi Ahmad 2,8 Persen dan Dico Ganindito 2,6 persen.
Disusul sejumlah nama lain seperti Kader PDIP Hendrar Prihadi Dan Ketua DPD PDIP Jawa Tengah Bambang Wuryanto atau Bambang Pacul.
Peneliti Senior Litbang Kompas Toto Suryaningtyas menilai Pilkada Jawa Tengah masih dinamis, karena nama-nama Calon Gubernur Jawa Tengah yang terjaring survei kali ini, baru dipilih oleh sekitar 36 persen responden.
Sisanya, sekitar 64 persen responden belum menentukan pilihan.
Dalam kalkulasi Toto, meski elektabilitas Kaesang dan Ahmad Lutfhi teratas, duet keduanya sulit diwujudkan karena belum memperhitungkan basis massa islam tradisional.
Sementara jika maju sendiri-sendiri, peta pilkada lebih kompleks.
Baca Juga Jawaban Ahok Soal "Rematch" dengan Anies hingga Berduet Bareng Kaesang di https://www.kompas.tv/video/523680/jawaban-ahok-soal-rematch-dengan-anies-hingga-berduet-bareng-kaesang
#kaesang #surveilitbangkompas #pilkada
Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/video/523711/respons-soal-survei-elektabilitas-di-jateng-dan-jakarta-jomplang-kaesang-jadi-bahan-evaluasi