Israel telah merespons situasi di Jalur Gaza dengan mengirim delegasi untuk bergabung dalam perundingan gencatan senjata di Kairo, Mesir.
Meskipun awalnya melancarkan serangan besar-besaran di Rafah, Israel berkomitmen untuk berpartisipasi dalam negosiasi yang dipandu oleh Mesir dan Qatar.
Delegasi dari Qatar juga akan bergabung dalam perundingan tersebut, dengan harapan untuk mencapai kesepakatan gencatan senjata yang segera dan permanen di Gaza.
Respons internasional terhadap konflik ini beragam, termasuk reaksi keras dari Prancis yang mengecam pengungsian paksa penduduk sipil sebagai kejahatan perang.
Data terbaru menunjukkan bahwa lebih dari 34.735 warga Palestina tewas dan 78.108 lainnya terluka dalam serangan militer Israel di Gaza.
Di sisi lain, serangan yang dipimpin oleh Hamas sebelumnya menewaskan 1.170 orang menurut Israel, dengan puluhan orang masih disandera atau hilang.
Sekretaris Jenderal PBB, Antonio Guterres, menyerukan agar kedua belah pihak, Israel dan Hamas, bekerja lebih keras untuk mencapai kesepakatan gencatan senjata yang dapat diterima oleh semua pihak terlibat.
Kesimpulan dari laporan ini menyoroti eskalasi konflik yang terus berlanjut di Gaza, sambil menekankan pentingnya upaya diplomasi untuk meredakan ketegangan dan mengakhiri pertumpahan darah di wilayah tersebut.***(anp).