Ini Penampakan Aset Mewah Fredy Pratama Gembong Narkoba Internasional di Indonesia, Malaysia, Thailand, Amerika Serikat Disita Bareskrim Polri, 12 September 2023 Status Golden Triangle Thailand, Laos, Kamboja, Persembunyian Pria kelahiran Banjarmasin.

2024-06-29 82

Ini Penampakan Aset Mewah Fredy Pratama Gembong Narkoba Internasional di Indonesia, Malaysia, Thailand, Amerika Serikat Disita Bareskrim Polri, 12 September 2023 Status Golden Triangle Thailand, Laos, Kamboja, Persembunyian Pria kelahiran Banjarmasin.

SAMARINDA, DIO-TV.COM, Sabtu, 29 Juni 2024 -Thailand Golden Triangle of ASEAN Drug Trafficking, bersama Laos dan Mymar, menurut bnn.go.id.

Khusus di Laos, seseorang bisa mengkonsumsi narkoba cukup merogoh kantong Rp4 ribu.

Laos alami masalah peredaran narkoba masif sejak kudeta militer Myanmar, 2021, menurut United Nations Offie on Drugs and Crime (UNODC).

Segitiga emas, daerah terpencil perbatasan Thailand, Myanmar dan Laos bertemu, pusat produksi narkoba terbesar di dunia.

Di lokasi inilah Fredy Pratama, kendalikan narkoba di Indonesia, Thailand, Malaysia dan Amerika Serikat sejak tahun 2014.

Secara historis, Laos terkenal karena opium, namun beberapa tahun terakhir sindikat narkoba beralih produksi pil metamfetamin dan sabu.

Kelompok-kelompok di Myanmar merupakan jantung perdagangan narkoba paling menonjol negara bagian Shan, berbatasan dengan Laos.

Di negara bagian Shan, badai sempurna untuk produksi narkoba, menurut Jeremy Douglas, perwakilan regional UNODC.
Gangguan keamanan di Shan, percepat produksi narkoba pasca kudeta.

Perbatasan yang sangat besar dan sangat rapuh di sepanjang sungai Mekong antara Shan dan Laos.

Oktober 2021, otoritas Laos gerebek narkoba terbesar di Asia, cegat truk bir di provinsi Bokeo bawa 55 juta tablet metamfetamin dan 1,5 ton sabu.

UNODC catat pada Juni 2021, menunjukkan penyitaan tablet metamfetamin di Laos merupakan tahun kedua berturut-turut.
Memecahkan rekor, dengan 144 juta pil disita. Pada tahun 2019 dan 2020, angka ini masing-masing hanya mencapai 17,7 juta dan 18,6 juta.

Laos digunakan memindahkan narkoba jumlah besar dari Shan ke pasar internasional, sejumlah besar bahan kimia kembali ke pasar lain.

Thailand Golden Triangle of ASEAN Drug Trafficking, Thailand sebagai kawasan segitiga emas perdagangan narkoba Association of Southeast Asian Nations (ASEAN).

Daerah penghasil “emas hitam” atau opium, heroin, candu, jadikan 3 negara ini sangat rentan dengan penyelundupan dan peredaran gelap narkotika.

Mengutip Prof. Dr. Manop Kanato, konsultan Office of the Narcotics Control Board (ONCB) Thailand dalam tahun 2019.

Dimana dari 100 ribu populasi Thailand, ada sekitar 348 orang yang ditangkap sebagai pelaku kejahatan narkotika.

Jumlah ini merupakan yang tertinggi sejak tahun 2015. Dari total jumlah tersebut, 81,8% adalah pengedar ganja.

Ada 14,4% a pengedar Amphetamine type stimulants, 1,8% pengedar opiate dan 1,8 % lainnya pengedar narkotika jenis baru (New Psychoactive Substances).

Ini bukti Thailand Golden Triangle of ASEAN Drug Trafficking, sebagai areal surga bagi persembunyiaan Fredy Pratama.

Dimana narkotika didesain menyerupai narkotika telah ada seperti kanabis, kokain, ekstasi dan Lysergic Acid Diethylamide.**