Presiden Joko Widodo beserta Ibu Iriana melakukan kunjungan ke Posyandu Wijaya Kusuma, Kebon Pedes, Kota Bogor, Provinsi Jawa Barat.
Kunjungan ini bertujuan untuk meninjau langsung Gerakan Intervensi Serentak Pencegahan Stunting, bagian dari upaya pemerintah untuk mengurangi angka stunting di Indonesia.
Saat tiba di lokasi, Presiden Jokowi langsung mengamati berbagai kegiatan yang dilaksanakan di posyandu tersebut, termasuk pendaftaran, penimbangan berat badan dan tinggi badan, pencatatan, serta penyuluhan kesehatan.
Ada dua meja khusus yang ditambahkan di posyandu, fokus pada pencegahan stunting dan ketahanan keluarga, sebagai inovasi lokal dalam menghadapi tantangan stunting.
Meira Sophia, Ketua Pokja 4 PKK Kota Bogor, menjelaskan bahwa kegiatan ini melibatkan proses terpadu dari pendaftaran hingga penyuluhan, dengan tujuan optimalisasi pencegahan stunting.
Antusiasme masyarakat terlihat dari banyaknya yang ingin berpartisipasi dalam program di posyandu.
Kegiatan di Posyandu Wijaya Kusuma melibatkan 105 bayi dan balita, calon pengantin, serta ibu hamil. Meira berharap gerakan serentak ini dapat signifikan menurunkan prevalensi stunting di Indonesia, menciptakan generasi yang lebih baik pada tahun 2045.
Warga seperti Zulaeha, yang rutin mengantar cucunya ke posyandu, merasa senang dan termotivasi dengan kehadiran Presiden.
Givani, seorang ibu dengan anak berusia 4 bulan, juga mengapresiasi pentingnya kegiatan pencegahan stunting di posyandu untuk meningkatkan akses layanan kesehatan.
Dengan Gerakan Serentak Pencegahan Stunting ini, pemerintah menargetkan penurunan signifikan prevalensi stunting hingga 14 persen pada tahun 2024, serta berupaya mencapai visi Indonesia Emas 2045.
Selain Presiden Jokowi, hadir pula Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Muhadjir Effendy, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin, Pj. Gubernur Jawa Barat Bey Machmudin, dan Pj. Wali Kota Bogor Hery Antasari dalam kegiatan tersebut.