KOMPAS.TV - Lagi, terjadi tindakan main hakim sendiri yang dilakukan warga secara membabi buta. Bahkan, aksi main hakim sendiri ini hingga merenggut korban jiwa. Seperti yang dialami seorang pengusaha rental mobil asal Jakarta, yang tewas usai dikeroyok oleh sejumlah orang di Kabupaten Pati, Jawa Tengah.
Aksi pengeroyokan berawal saat korban bersama tiga rekannya mencari mobil rental miliknya untuk diambil kembali. Tak hanya itu, hal serupa juga terjadi di Subang, Jawa Barat.
Baca Juga NEWS OR HOAX |Praktik Penyebaran Racun Melalui Awan Buatan Atau Chemtrail di https://www.kompas.tv/regional/515000/news-or-hoax-praktik-penyebaran-racun-melalui-awan-buatan-atau-chemtrail
Seorang pelajar SMP meninggal usai dianiaya 5 orang pemuda. Kelima pelaku menganiaya korban karena terganggu dengan suara knalpot motor korban.
Dua kasus ini menambah daftar panjang peristiwa main hakim sendiri yang berujung kematian. Sosiolog Universitas Sebelas Maret, Drajat Tri Kartono menegaskan peristiwa penyeroyokan di Pati terjadi karena sejumlah faktor, yaitu faktor restu agresi dan fakto in group feeling.
Baca Juga NEWS OR HOAX | TOL LAYANG MBZ AKAN AMBRUK DALAM HITUNGAN BULAN di https://www.kompas.tv/regional/514998/news-or-hoax-tol-layang-mbz-akan-ambruk-dalam-hitungan-bulan
Sementara itu, Sosiolog dari UGM, Andreas Budi Widyanta menjelaskan, salah satu penyebabnya adalah rasa tidak aman dan tak percaya kepada sistem Hukum.
Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/regional/516369/main-hakim-sendiri-aparat-tak-bertaji-news-or-hoax