KULON PROGO, KOMPAS.TV - Gelombang tinggi kembali menerjang pesisir selatan Kabupaten Kulonprogo, Yogyakarta. Selain berdampak pada rusaknya sejumlah warung di tepi pantai, lahan pertanian di Pantai Trisik pun turut terimbas hingga tanaman cabai gagal panen.
Gelombang tinggi yang terjadi sejak beberapa hari terakhir tersebut, menyebabkan sebagian tanaman cabai di tepi pantai hilang akibat tergerus air laut.
Sementara tanaman yang sempat terendam, kondisinya layu dan kemudian mati. Padahal saat ini para petani baru akan menikmati masa petik pertama setelah 3 bulan ditanam.
Para petani pun merugi karena hasil panen berkurang sekitar 3 kuintal.
Selain berdampak pada kerusakan lahan pertanian cabai, gelombang tinggi juga menyebabkan tiga warung dan fasilitas umum di kawasan Pantai Trisik rusak.
"Ini mati karena kadar garam terlalu tinggi yang masuk ke dalam tanah membuat tanaman mati. Kerugian mencapai 3 kuintal hasil panen," tutur Andri Riyanto, petani cabai.
"Gelombang laut mengalami peningkatan dengan ketinggian mencapai 2,5 meter sampai 4 meter. Kemudian warung tempat wisata di sepanjang pantai mengalami kerusakan, dan juga tiga lahan pertanian cabai terdampak ombak tinggi," tutur Muryanto, anggota SAR Satlinmas Wilayah V Kulonprogo.
Ombak besar ini diprediksi masih akan terjadi hingga sepekan ke depan.
#ombaktinggi #kulonprogo #pantaiselatan
Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/regional/515233/gelombang-tinggi-di-pantai-trisik-rusak-lahan-pertanian-cabai