MALANG, KOMPAS.TV - Seorang pemuda di malang jawa timur sukses memproduksi perhiasan berbahan resin.
Menempati sebuah rumah di kawasan Pandanwangi Kecamatan Blimbing Kota Malang, Fani bersama dua rekannya memproduksi kerajinan berbahan cairan resin. Liontin, anting, gelang hingga cincin ia produksi secara manual. Dibutuhkan ketelitian dan kreativitas tinggi untuk membuat liontin dari resin.
Daun pakis dan bunga yang sudah kering ditata sedemikian rupa hingga membentuk pola indah yang tertanam di dalam cairan resin. Ukurannya yang kecil juga membutuhkan ketelitian dalam merangkai. fani menceritakan, awal usahanya ini dilakukan pada 2020
Berbekal pengalamannya bekerja pada sebuah bengkel yang kerap menggunakan resin untuk tangki motor, Fani lalu berkreasi membuat liontin. Selain motif bunga, fani juga membuat liontin dengan motif gunung. Menurut fani, motif bunga dan gunung yang menjadi ciri khasnya adalah simbol kekayaan alam di Indonesia.
"Idenya itu dari konsumen, dari temen ke kemen dari orang orang yang kasih masukkan ke kita terus kita riset kita belajar sampai menemukan motif yang menjadi ikon dari Asto ini," Terang Fani.
Hingga kini, setiap bulannya kerajinan yang diberi nama Asto ini bisa menjual hingga 300 liontin setiap bulannya. Tak hanya memanfaatkan penjualan konvensional, para pemuda kreatif ini juga gencar mempromosikan produknya di media sosial dan pasar daring. Untuk harga sebuah liontin dijual mulai Rp 50 ribu hingga Rp 125 ribu.
Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/regional/510086/pemuda-di-malang-raup-cuan-dari-kerajinan-perhiasan-berbahan-resin