Banyak hal menarik berkaitan dengan budaya yang bisa ditemukan ketika wisatawan mengunjungi Kota Solo.
Mulai dari kain batik dengan motif andalannya: Parang Kusumo dan Truntum, hingga pusat kebudayaan yang masih melestarikan tradisi turun-temurun.
Daya tarik tersebutlah yang akhirnya berhasil membawa Solo masuk dalam salah satu daftar UNESCO Creative Cities Network.
Ini adalah ketiga kalinya Kota Solo mencoba dan masuk ke dalam daftar UCCN, setelah sebelumnya sempat dua kali gagal seleksi sejak 2017.
Keberhasilan ini menjadikan Kota Solo sebagai satu di antara 55 kota yang turut sukses masuk menjadi anggota baru UNESCO Creative Cities Network di bidang kerajinan dan kesenian rakyat (folk art and crafts).