Krishna Murti, Muhammad Nuh Al-Azhar, dan Christopher Hariman Rianto berhasil memperalat dokter forensik Slamet Purnomo untuk membenarkan video CCTV rekayasa mereka. Dan berhasil.
Diagnosis gejala Mirna Salihin setelah meminum kopi dilakukan Slamet Purnomo terhadap video CCTV 7 yang telah mengalami pengaburan (downscaling) dan kerusakan temporal (25 FPS menjadi 10 FPS). Padahal diagnosis berbasis video CCTV rekayasa ini dipakai bahkan oleh hakim konstitusi untuk memutuskan perkara.
Sangat miris wajah hukum di republik ini yang dengan sangat mudah diobrak-abrik dan direkayasa oleh Krishna Murti.
Video ini menunjukkan diagram gurita rekayasa yang dikendalikan oleh Krishna Murti untuk mendistribusikan video CCTV rekayasa Muhammad Nuh Al-Azhar dan Christopher Hariman Rianto dan BAP-nya kepada seluruh saksi ahli dan saksi fakta.
Kepada saksi fakta Hani Juwita Boon ditayangkan video CCTV rekayasa tersebut yang membuatnya ingat bahwa Mirna Salihin meminum kopi dengan sedotan yang sudah ada di dalam gelas. Hal ini bersesuaian dengan kesaksian palsu penipu Muhammad Nuh Al-Azhar dan Christopher Hariman Rianto yang telah menghancurkan resolusi frame dan laju frame pada kamera CCTV 7 yang menangkap kejadian itu pada sekitar pukul 17:18:30 WIB.
Keenam jaksa penipu Ardito Muwardi, Shandi Handika, Sugih Carvallo, Hari Wibowo, Wahyu Oktaviandi, dan Maylany Wuwung berkomplot dengan sesama penipu perekayasa video CCTV Muhammad Nuh Al-Azhar dan Christopher Hariman Rianto yang dikoordinasi oleh Krishna Murti.
37 BUKTI ILMIAH REKAYASA VIDEO CCTV OLEH MUHAMMAD NUH AL-AZHAR DAN CHRISTOPHER HARIMAN RIANTO:
https://drive.google.com/file/d/1ufO4JQdDZSBvSzRnbjVQFJVWIZSIYU9e/view?usp=sharing
SEMANGAT MEMBONGKAR REKAYASA VIDEO CCTV KASUS JESSICA KUMALA WONGSO
RISMON HASIHOLAN SIANIPAR