Pesawat terbaru milik TNI Angkatan Udara, yaitu C-130 J Super Hercules dengan nomor registrasi A-1340, telah memulai misi perdananya dengan mengirimkan bantuan dari rakyat Indonesia untuk warga Palestina di Gaza melalui metode airdrop, yaitu penurunan dari udara.
Panglima TNI, Jenderal TNI Agus Subiyanto, menjadi saksi keberangkatan pesawat C-130 J Super Hercules bersama dengan 27 prajurit TNI yang membawa bantuan tersebut dari Pangkalan Udara (Lanud) Halim Perdanakusuma, Jakarta, pada hari Jumat.
Dalam arahannya kepada para prajurit, Panglima menegaskan pentingnya menjalankan misi ini dengan sepenuh hati karena hal tersebut merupakan bentuk kepercayaan pemerintah dan negara terhadap TNI.
"Oleh karena itu, laksanakanlah tugas mulia ini dengan penuh tanggung jawab. Prioritaskan aspek keamanan dan ikuti setiap prosedur dengan teliti, serta jalinlah koordinasi yang erat dengan semua pihak terkait guna memastikan kelancaran pelaksanaan misi ini. Laporkan setiap perkembangan situasi sesuai dengan rantai komando," ujar Panglima TNI dalam acara keberangkatan tersebut.
Dalam misi ini, TNI bertugas mengangkut bantuan dari Indonesia untuk sementara waktu diturunkan di Yordania. Bantuan tersebut, di antaranya, meliputi peralatan untuk airdrop seperti payung udara orang (PUO) dan payung udara barang (PUB).
Di Yordania, peralatan-peralatan tersebut akan digunakan oleh Angkatan Udara Yordania untuk menyalurkan bantuan dari Indonesia ke wilayah Gaza. Panglima menjelaskan bahwa PUO mampu menurunkan beban hingga 100 kilogram sekali penerjunan, sementara PUB dapat menurunkan muatan hingga 15 ton sekali penerjunan.
Dalam konteks misi kemanusiaan untuk warga Palestina di Gaza ini, terdapat 900 perangkat PUO dan 50 set peralatan low-cost low-altitude (LCLA) yang akan digunakan untuk mendistribusikan bantuan kemanusiaan melalui metode airdrop.
Sebagian besar dari bantuan kemanusiaan tersebut telah dipersiapkan di Yordania oleh Badan Amil Zakat Nasional (Baznas).