SEMARANG, KOMPAS.TV - Kue nastar, kastengel, sagu keju dan kue kering lain selalu menjadi suguhan utama saat perayaan Hari Raya Idul Fitri. Banyaknya permintaan kue kering ini menjadi berkah bagi pemilik usaha kue kering rumahan, salah satunya adalah Niken Yuniawati.
Sejak seminggu sebelum puasa hingga saat ini, Niken sudah menerima pesanan sebanyak 500 toples kue kering dengan bermacam jenis dan ukuran. Permintaan ini diperkirakan akan terus meningkat hingga pertengahan bulan puasa. Untuk memenuhi permintaan yang meningkat, Niken dibantu empat karyawannya. Dalam sehari mereka mampu memproduksi kue kering hingga 30 toples.
Usaha kue kering rumahan ini sudah ditekuni Niken sejak tahun 2021. Awalnya, secara otodidak dengan mencari resep melalui internet, Niken mencoba membuat kue kering. Namun siapa sangka, mantan karyawan yang terdampak PHK saat pandemik Covid-19 ini mampu meraup omzet hingga jutaan rupiah.
"Belajar bikin sendiri dari Youtube, kurang apa saya cari sendiri di Google. Akhirnya, dari tahun 2021 sampai sekarang ahamdulillah minimal itu 600 toples," tutur Niken.
Untuk satu toples kue kering ukuran 250 gram dibanderol mulai Rp 32.500 hingga Rp 42.500. Kue kering ukuran 500 gram dibanderol Rp 65.000 hingga Rp 85.000. Sementara untuk toples tabung ukuran 600 ml kisaran Rp 50.000 hingga Rp 60.000 dan toples tabung ukuran 800 ml kisaran Rp 60.000 hingga Rp 75.000.
#kuekering #lebaran #harirayaidulfitri
Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/regional/494803/kue-kering-rumahan-mulai-kebanjiran-pesanan