SEMARANG, KOMPAS.TV - Sebanyak 40 anak warga Trimulyo, Genuk, Kota Semarang, mendapat bantuan penyembuhan trauma dampak banjir yang dialami selama ini. Trauma healing ini dilakukan oleh jajaran Polrestabes Semarang dibantu mahasiswa UIN Walisongo.
Trauma healing yang dilakukan tim konselor Polrestabes Semarang dibantu mahasiswa UIN Walisongo ini berlangsung di Masjid Al Ishlah Genuk. Sebanyak 40 anak korban banjir Trimulyo diajak bermain, bercerita dan belajar bersama dengan tujuan untuk menghilangkan rasa trauma, rasa cemas, panik dan gangguan lainnya.
Selama banjir yang terjadi Kamis (14/3/2024) kemarin hingga hari ini, anak-anak masih tinggal di pengungsian di masjid. Mereka sangat membutuhkan perhatian dan bimbingan agar tidak cemas dan tidak takut pasca rumahnya mengalami kebanjiran.
"Dari Polrestabes Semarang, kita melaksanakan program trauma healing bagi masyarakat di Kota Semarang yang terdampak bencana banjir. Nah kebetulan di sini kita melihat adik-adik sudah seminggu tidak sekolah, kita mengadakan program seperti bermain dan belajar bersama. Ada sesi konseling, kita ingin mengupas lebih dalam yang menjadi permasalahan mendasar yang dirasakan oleh adik-adik di pengungsian ini ," tutur Ipda Yudi Hardiyanto, ketua tim konselor.
Anak- anak yang mendapat bantuan trauma healing ini rata- rata usia sekolah dasar. Selama banjir, mereka tidak sekolah karena diliburkan.
"Di sini sudah enam hari, sekolah libur semua," ucap Susana, warga pengungsi.
"Sekeluarga, anak dua, yang sekolah ada satu, diliburkan," tutur Nurhayati, warga pengungsi.
Sudah hampir sepekan 40 KK warga Trimulyo mengungsi di masjid yang posisinya lebih aman. Mereka mendapat bantuan makan termasuk saat sahur dan buka puasa.
#genuk #dampakbanjir #traumahealing
Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/regional/494166/trauma-healing-bagi-anak-anak-terdampak-banjir-kota-semarang