GAZA, KOMPAS.TV - Sejak konflik Israel-Hamas pecah pada 7 Oktober 2023, jumlah warga Palestina yang tewas akibat serangan militer Israel ke Jalur Gaza telah meningkat menjadi 31.553 orang dan sebanyak lebih dari 73.000 orang terluka.
Data ini dilansir Kementerian Kesehatan Palestina yang dikelola oleh kelompok Hamas.
Selama 24 jam terakhir, serangan Israel telah menewaskan 63 warga Palestina dan melukai 112 lainnya.
Situasi ini membuat Kementerian Luar Negeri dan Ekspatriat Palestina mendesak intervensi kemanusiaan internasional.
Kementerian meminta Dewan Keamanan PBB untuk meminta Israel menghentikan operasi militer di Jalur Gaza, menjamin keselamatan warga sipil dan memenuhi kebutuhan dasar kemanusiaan.
Namun dalam pernyataan pers Kementerian Luar Negeri Israel, permintaan itu diabaikan. Israel berencana menyerang Kota Rafah tanpa menawarkan rencana realistis untuk melindungi warga sipil dan memenuhi kebutuhan dasar mereka.
Badan Kesehatan Dunia atau WHO telah mengimbau Israel untuk menghentikan serangan darat ke Rafah, kota paling selatan di Gaza lantaran sebanyak 1,2 juta penduduk Rafah tidak memiliki tempat yang aman untuk mengungsi.
WHO juga telah meminta Israel untuk tidak melanjutkan operasi militer dan sebaliknya, mengupayakan perdamaian "atas nama kemanusiaan".
Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu pada hari Jumat lalu menyetujui rencana serangan terhadap Rafah, tempat sekitar 1,5 juta pengungsi Palestina mencari perlindungan.
Israel telah melancarkan serangan besar-besaran terhadap Hamas di Jalur Gaza sebagai pembalasan atas serangan Hamas ke Perbatasan Selatan Israel pada 7 Oktober 2023.
Baca Juga Warga Gaza Jalani Ramadan dengan Penuh Kekhawatiran di Tengah Peperangan di https://www.kompas.tv/video/493589/warga-gaza-jalani-ramadan-dengan-penuh-kekhawatiran-di-tengah-peperangan
#gaza #perangisraelpalestina #korbangaza #hamas
Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/video/493657/korban-tewas-di-palestina-capai-31-553-orang-israel-tetap-berencana-serang-kota-rafah