Lagi dan lagi jaksa Hari Wibowo berulang-ulang bersandiwara dengan Muhammad Nuh Al-Azhar untuk meyakinkan hakim bahwa video CCTV rekayasanya adalah otentik, tidak ada editing, dan bahkan resolusi videonya ditingkatkan.
Tetapi, faktanya apa yang dilakukan Muhammad Nuh Al-Azhar dan Christopher Hariman Rianto malah sebaliknya. Seperti di kamera 7 pukul 17:17 WIB - 18:39 WIB, mereka sengaja memperkerdil resolusi frame 1080P menjadi 960H untuk memanipulasi posisi sedotan ketika Mirna Salihin meminum kopi. Rekayasa seperti ini begitu barbar dan brutal karena dilakukan seorang oknum polisi yang bertugas sebagai pemeriksa utama PUSLABFOR MABESPOLRI dan ketua umum ASOSIASI FORENSIK DIGITAL INDONESIA (AFDI) 2015-2019.
KODE PYTHON:
https://drive.google.com/file/d/1BPr4Rs7KeDmhts_68U_qrXC4BguVJSdU/view?usp=sharing
37 BUKTI ILMIAH REKAYASA VIDEO CCTV OLEH MUHAMMAD NUH AL-AZHAR DAN CHRISTOPHER HARIMAN RIANTO:
https://drive.google.com/file/d/1ufO4JQdDZSBvSzRnbjVQFJVWIZSIYU9e/view?usp=sharing
