JAKARTA, KOMPAS.TV - Polisi masih terus mengusut kasus pembunuhan perempuan muda bermotif cinta segitiga yang melibatkan Caleg DPR RI. Pesan whastapp korban kepada keluarga jadi petunjuk polisi menemukan para pelaku.
Penemuan jasad perempuan terbungkus selimut di Dusun Cilengkong, Banjar, Jawa Barat membuat warga sekitar geger. Usut punya usut, korban tewas karena dibunuh.
3 hari setelah ditemukan identitas korban akhirnya terungkap, korban adalah Indriana Dewi Eka Saputri.
Mengetahui adiknya tewas, kakak korban langsung mendatangi ruang pemulasaran RSUD Banjar.
Air mata sang kakak tak henti mengalir, Dirinya syok karena korban terakhir berkomunikasi sepekan sebelum ditemukan tewas.
Sebelumnya, korban berpamitan kepada sang kakak untuk bermain ke Puncak Bogor bersama temannya. Namun setelah itu, keluarga sempat curiga dengan pesan whastapp korban sebelum korban ditemukan tewas.
Isi pesan korban berbeda dari biasanya. Setelah melakukan penyelidikan, polisi akhirnya menangkap 3 pelaku pembunuhan Indriana.
Mereka yakni Didot Alfiansyah, Devara Putri Prananda dan Muhammad Reza.
Pelaku Didot Alfiansyah merupakan pacar dari Indriana atau korban yang ingin balikan dengan mantan pacarnya, yakni Devara Putri Prananda.
Devara yang ternyata Caleg DPR RI dari Partai Garuda memberikan syarat khusus kepada Didot, syaratnya ia tak mau lagi melihat korban.
Pelaku Didot dan Devara pun langsung menghubungi Muhammad Reza untuk menghabisi nyawa korban. Pelaku menjanjikan memberi imbalan yang cukup besar.
Para pelaku menjamput korban untuk jalan-jalan ke Bogor dan membunuhnya di perjalanan.
Pelaku sempat membawa jasad korban selama 4 hari berkeliling kota, sebelum akhirnya membuang mayat Indriana di Banjar, Jawa Barat.
Baca Juga Buntut Kasus Pembunuhan Indriana oleh Caleg 'DP', Polisi akan Gelar Rekonstruksi Menyeluruh di https://www.kompas.tv/video/490652/buntut-kasus-pembunuhan-indriana-oleh-caleg-dp-polisi-akan-gelar-rekonstruksi-menyeluruh
Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/video/490666/cinta-segitiga-caleg-berujung-pembunuhan-berencana-korban-indriana-begini-kronologinya