GORONTALO, KOMPAS TV Ditengah kenaikan harga beras di pasaran yang kini mencapai Rp 18.000 per kilogram, petani di Gorontalo mengalami gagal Panen.
Risno Djafar seorang petani padi asal Desa Hulawa, Kecamatan Telaga, Kabupaten Gorontalo, mengaku tanaman padi miliknya gagal apanen akibat diserang hama burung. Akibatnya, hasil produksi padi miliknya pun kini turun drastis.
Risno mengatakan sawah seluas 400 meter persegi miliknya, biasanya bisa memproduksi hingga 20 karung padi, namun kini risno hanya mendapatkan hasil panen sebanyak 3 karung saja.
Dalam sekali panen, Risno mengaku bisa memproduksi beras hingga 700 kilogram, namun karena terserang hama, kini Risno hanya bisa memproduksi 100 kilogram beras.
"Ada hama burung,pengaruh sekali, biasanya 20 karung satu pantango,sekarang Cuma tiga karung" ungkap Risno
Selain itu, Risno dan para petani lainnya juga mengeluhkan ketersediaan pupuk yang sangat sulit untuk diperoleh.
"ini pupuk yang stengah mati sulit sekali, biasakan satu hektar harus perlu 8 sak pupuk, sekarang ini Cuma dapat 5 sak saja itupun Cuma untuk satu tahun,sedangkan satu tahun dua kali panen" tambah Risno
Hal itu pun dinilai menjadi faktor yang mengakibatkan hasil panen padi para petani tidak maksimal.
Akibatnya, beras yang diproduksi oleh petani, kini dijual dengan harga 850 ribu per karung, sementara untuk per kilogramnya dijual dengan harga 17 ribu rupiah.
#hargaberas
#petani
#gagalpanen
#gorontalo
Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/regional/489602/diserang-hama-hasil-panen-petani-padi-di-gorontalo-turun-drastis