JAKARTA, KOMPAS.TV - Meski KPU belum merilis siapa pemenang pemilu khususnya pilpres 2024, namun sejumlah sinyal parpol bergabung ke koalisi Prabowo-Gibran kian menguat.
Hal ini diisyaratkan oleh Ketua Bappilu PPP, Sandiaga Uno yang bilang membuka peluang jika diajak bergabung pemerintahan selanjutnya.
Sandi menyebut sangat terhormat jika partainya diajak bergabung di pemerintahan baru..
Meski demikian, Sandi mengakui posisi menteri adalah hak prerogatif presiden terpilih.
Sementara itu, rekan koalisi PPP yakni PDI Perjuangan enggan berkomentar terkait sinyal bergabungnya PPP ke kubu Prabowo-Gibran.
Sekjen PDIP, Hasto menyebut sudah mendapat klarifikasi dari PPP terkait opsi yang disampaikan Sandiaga.
Ketua Umum Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono menanggapi peluang PPP masuk koalisi Prabowo-Gibran.
AHY menyebut hingga kini belum ada komunikasi antar ketua partai politik Koalisi Indonesia Maju soal potensi PPP ke Pemerintahan Prabowo-Gibran.
AHY menyerahkan keputusan politik kepada Prabowo Subianto sebagai pemimpin Koalisi Indonesia Maju.
Pengamat Politik, sekaligus Direktur Eksekutif Parameter Politik Indonesia, Adi Prayitno bilang PKB dan Partai Nasdem berpotensi bergabung ke koalisi pemenang pilpres. Pasalnya kedua parpol tersebut belum pernah menjadi bagian dari oposisi.
Dari sejumlah parpol di koalisi Anies-Muhaimin dan Ganjar-Mahfud, hanya PDI Perjuangan dan PKS yang berpotensi menjadi oposisi pemerintah lantaran ke-2 parpol ini pernah berada di posisi tersebut.
Lalu akankah selain kedua partai tersebut akan menjadi koalisi Prabowo-Gibran?
Baca Juga Peneliti SMRC: PPP, PKB-Nasdem Potensi Masuk Koalisi Prabowo-Gibran di https://www.kompas.tv/video/488947/peneliti-smrc-ppp-pkb-nasdem-potensi-masuk-koalisi-prabowo-gibran
Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/video/489102/koalisi-prabowo-gibran-diprediksi-kuat-gandeng-parpol-di-koalisi-lawan-siapa-koalisi-siapa-oposisi