ACEH BESAR, KOMPAS.TV - Surga tersembunyi dengan pasir putih yang terbentang luas, air laut yang jernih serta keanekaragaman hayati yang melimpah. Inilah Pulau Aceh, Aceh Besar, destinasi impian bagi para pelancong yang mencari ketenangan dan keindahan alam. Disini juga menyimpan keindahan budaya lokal yang masih terjaga hingga kini yaitu Tari Likok Pulau.
Para penari terdiri dari 12 orang, dimainkan kaum laki-laki. Dua orang diantaranya penabuh alat musik rapai. Biasanya, tari ini digelar sesudah menanam padi atau jelang panen tiba.
Diyakini, Likok Pulau ini dibawa oleh ulama dari Arab, sebagai media untuk menyebarkan ajaran Islam pada masa itu. Selain gerakan yang berisi dakwah, Syair Likok Pulau juga mengandung pesan-pesan untuk beribadah.
Gerak tari di awali dengan tempo dan nada yang berirama lembut dan diakhiri dengan gerak cepat dan serentak. Masing-masing penari menggunakan dua Boh Likok, yang di pegang sambil di hayun dengan ragam gerak tari. Beberap jenis gerak dalam Tari Likok Pulau ini, diantaranya,saleum, gerak lumbang heu geulumbang, gerakan ingat ke tuhan, gerak ala minhom, han meu pateh natsu angen, gerak neuraka tujoh, ala harom, serta gerak salam penutup.
Di sini, masyarakat Pulau Aceh terus berusaha mempertahankan dan melestarikan kebudayaan tradisi. Melalui tarian Likok Pulau, menjadikan pulau terluar ini semakin di incar, bukan saja karena keindahan alamnya, akan tetapi keaslian tarian sebagai identitas budaya lokal menjadi kesatuan terpenting untuk sebuah destinasi.
Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/regional/488312/tarian-likok-pulau-dan-destinasi-pulau-terluar