BANJARMASIN, KOMPAS.TV - Seorang siswa Kelas 1 SD di Banjarmasin, Kalimantan Selatan meninggal dunia akibat demam berdarah. Bocah itu meninggal dunia pada Minggu, 4 Februari setelah tidak masuk sekolah selama 4 hari dan dirawat di salah satu rumah sakit.
Menindaklanjuti hal ini, pihak sekolah dan Dinas Kesehatan Banjarmasin akan melakukan tindakan pencegahan demam berdarah dengan pemberantasan sarang nyamuk, termasuk melakukan pengasapan atau fogging.
Sepanjang Januari dan Februari 2024, kasus demam berdarah di Kota Banjarmasin meningkat hampir 3 kali lipat.
Pada bulan Januari, sebanyak 32 pasien demam berdarah dirawat di RSUD Sultan Suriansyah Banjarmasin. Padahal sepanjang tahun 2023, jumlah pasien rawat inap karena demam berdarah ada sebanyak 13 kasus.
Pasien didominasi anak usia 5-13 tahun, kasus terbanyak terjadi di Kecamatan Banjarmasin Utara.
Untuk menekan kasus bertambah, aksi pencegahan akan dilakukan dengan pemberantasan sarang nyamuk di instansi pemerintah dan permukiman.
Baca Juga Kasus Positif DBD Tinggi, Dinkes Gorontalo Tetapkan KLB di https://www.kompas.tv/video/482111/kasus-positif-dbd-tinggi-dinkes-gorontalo-tetapkan-klb
Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/video/483767/gawat-pasien-anak-dbd-di-banjarmasin-meninggal-dinkes-tingkatkan-upaya-pencegahan