SEMARANG, KOMPAS.TV - Rektor Universitas Katolik Soegiyapranata Semarang, Ferdinandus Hindiarto mengaku sempat diminta membuat video yang bertujuan mengapresiasi kinerja Presiden Joko Widodo oleh seseorang yang mengaku polisi.
Namun, Ferdinandus menolak karena permintaan itu dinilai tidak sesuai dengan sikap universitas tersebut.
Kapolrestabes Semarang, Kombes Irwan Anwar menegaskan tidak ada arahan dan paksaan untuk membuat testimoni kinerja Presiden Jokowi seperti yang diungkap Rektor Unika Soegiyapranata.
Kombes Irwan Anwar menjelaskan ajakan membuat video itu bagian dari kewajiban untuk mewujudkan situasi yang kondusif khususnya dalam rangka pelaksanaan Pemilu 2024.
Baca Juga Antisipasi Kepadatan di Kawasan Puncak saat Libur Panjang, Polisi Siapkan Sistem Buka Tutup di https://www.kompas.tv/video/483549/antisipasi-kepadatan-di-kawasan-puncak-saat-libur-panjang-polisi-siapkan-sistem-buka-tutup
#pemilu #rektor #intimidasi #polisi
Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/video/483615/polisi-klarifikasi-soal-rektor-diminta-buat-video-puji-jokowi-kaitkan-ajakan-pemilu-damai