KOMPAS.TV - Badan Pusat Statistik mencatat angka impor Indonesia di Desember 2023 turun 2,45% secara bulanan ke angka 19,11 miliar dollar.
Penurunan ini sejalan dengan kinerja impor migas dan nonmigas yang masing-masing nilainya turun sebesar 3,33% menjadi 3,37 miliar dollar dan 2,26% menjadi 15,73 miliar dollar.
Namun angka ekspor Indonesia secara bulanan di Desember naik 1,89% menjadi 22,4 miliar dollar. Kenaikan ini ditopang dari industri pengolahan.
Artinya, di bulan Desember indonesia kembali mencetak surplus di neraca dagang, Indonesia sudah surplus neraca dagang selama 43 bulan terakhir, tapi trennya turun.
Jadi jika dibandingkan dengan tahun 2022, Neraca Dagang Indonesia turunnya cukup dalam yakni 33,46%. Yang juga turun adalah angka ekspor sepanjang tahun 2023, yakni 11,33% ke 258,82 miliar dollar.
Yang terbesar adalah penurunan ekspor nonmigas hampir 12%, sementara ekspor migas turun 0,47%.
Ekspor nonmigas turun karena industri pengolahan melambat. Sementara industri pengolahan pangsa pasarnya 77% terhadap total ekspor nonmigas.
Ekspor pertambangan juga turun 20,68% karena harga-harga komoditas yang turun, sawit, batubara, nikel.
Baca Juga LFP dan Nikel Jadi Perbincangan di Debat Cawapres, Ini Kata Pakar Ekonomi Energi di https://www.kompas.tv/video/479443/lfp-dan-nikel-jadi-perbincangan-di-debat-cawapres-ini-kata-pakar-ekonomi-energi
Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/video/479559/harga-nikel-anjlok-terus-masa-depan-hilirisasi-di-indonesia-jadi-pertanyaan