JAKARTA, KOMPAS.TV - Presiden Joko Widodo kaget saat menerima laporan soal angka rasio penduduk berpendidikan Strata 2 dan Strata 3 di Indonesia, yang hanya 0,45 persen.
Menurut Jokowi, angka itu sangat rendah dibanding Malaysia dan Vietnam.
Data Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) menyebut, jumlah penduduk Indonesia pada 2023 mencapai 277,75 juta jiwa.
Dari jumlah itu, 21,1 persen penduduk merupakan lulusan SMA dan SMK atau 58,5 juta orang.
12,4 juta merupakan lulusan strata satu atau 4,5 persen.
Lulusan strata dua 882 ribu orang atau 0,3 persen.
Sementara lulusan strata 363,3 ribu orang atau sekitar 0,02 persen.
Pengamat Pendidikan UGM, Budi Santoso Wignyosukarto menyebut jenjang pendidikan S2 dan S3 tidak menarik di Indonesia, kecuali bagi yang ingin menjadi dosen.
Sementara lapangan kerja di luar perguruan tinggi, tidak banyak yang membutuhkan S3.
Lantas, melihat fenomena ini, apa yang harus dievaluasi dari pendidikan di Indonesia?
KompasTV akan membahasnya bersama Tenaga Ahli Utama KSP, Agung Hardjono; dan Pengamat Pendidikan UGM, Budi Santoso Wingyosukarto.
Baca Juga Inisiator Petisi 100 Ungkap Alasan Munculnya Pemakzulan: Jokowi Diduga Intervensi MK soal Gibran di https://www.kompas.tv/video/477453/inisiator-petisi-100-ungkap-alasan-munculnya-pemakzulan-jokowi-diduga-intervensi-mk-soal-gibran
#jokowikaget #pendidikanrendak #pendudukberpendidikan
Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/video/477511/pengamat-pendidikan-komentari-jokowi-kaget-soal-lulusan-s2-dan-s3-sedikit