MALANG, KOMPAS.TV - Berada di balik tembok penjara tidak membuat kreativitas hilang. Itulah yang terlihat di Lembaga Pemasyarakatan kelas 1 lowokwaru Malang yang berekreasi membuat batik tulis.
Dengan canting dan lilin cair warga binaan membatik kain yang telah memiliki pola sebelumnya. Dalam membuat batik tulis terbagi dalam kelompok.
Masing-masing kelompok mengerjakan sesuai dengan spesialisasi tersendiri, mulai dari membuat motif, mencanting, hingga ada pula yang mengerjakan bagian pewarnaan. Seluruhnya dikerjakan secara rapi dan terampil oleh warga binaan di Lapas Lowokwaru.
Para warga binaan yang terlibat dalam proses pembuatan batik tulis ini sebelumnya telah mengikuti proses pelatihan batik tulis. Pihak Lapas sendiri mendatangkan perajin batik dari madura untuk melatih 30 warga binaan.
Motif seperti bunga, hewan hingga topeng malangan menghiasi kain batik karya warga binaan. Melalui kain batik ini kepala lapas juga ingin mengubah stigma hitam dan negatif tentang lembaga pemasyarakatan.
"Kenapa kita pilih batik di Lapas Klas 1 Malang, karena ini adalah peninggalan leluhur kita, di luar sudah mulai sedikit yang membatik di lapas ini walaupun dalam ruang yang terbatas akan kita munculkan," Kata Ketut Akbar.
Melalui keterampilan yang diberikan, warga binaan diharapkan memiliki bekal saat kembali ke masyarakat kelak.
Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/regional/477437/karya-batik-tulis-dari-balik-tembok-penjara
