KENDAL, KOMPAS.TV - Jika biasanya merebus atau mengukus nasi tiwul menggunakan panci atau dandang, namun hal berbeda dilakukan pedagang nasi tiwul di Kabupaten Kendal, Jawa Tengah. Dengan menggunakan teko air pedagang tiwul ayu justru menjadi viral dan ramai dikunjungi pembeli.
Di lapak pedagang kaki lima, berjajar teko air yang digunakan untuk merebus atau mengukus. Bukan merebus air seperti biasanya, namun teko-teko tersebut justru menjadi tempat mengukus tiwul agar matang.
Cara ini menjadi unik dan tidak biasanya sehingga wajar saja lapak di taman Kota Weleri, Kabupaten Kendal tersebut selalu ramai pembeli yang ingin menikmati makanan tradisional ini.
Pemilik warung tiwul ayu, Rica Kartika Dewi mengaku, sengaja menjual makanan tradisional nasi tiwul dengan sedikit memodifikasi dengan tambahan aneka rasa agar diminati pembeli. Selain itu, makanan yang dijualnya juga relatif murah antara Rp10.000 hingga Rp15.000 per porsi.
"Karena saya rasa untuk di zaman sekarang kan diluar sudah banyak makanan yang modern. Saya di sini kembali ke makanan zaman dulu yang hampir terlupakan kita angkat untuk naik kelas," ujar Rica.
Dalam sehari Rica bisa menghabiskan bahan baku tiwul yakni tepung gaplek, yang diambil dari wilayah Gunungkidul, Yogyakarta, dalam sehari mencapai 20 kilogram. Jika dibuat tiwul ayu matang siap saji bisa menjadi 250 porsi.
Tiwul ayu yang dibuat tidak hanya rasa original atau ditambah dengan gula jawa namun ada menu tiwul ayu yang menggunakan toping keju, biskuit coklat dan red velvet.
#weleri #tiwulayu #kendal
Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/regional/470603/tiwul-kekinian-di-weleri-dengan-aneka-rasa