GROBOGAN, KOMPAS. TV - Sejumlah kayu penyangga di ruang kelas SDN Mlilir 2 Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah, sudah lapuk. Kondisi ini tidak hanya terjadi di satu ruang kelas saja. Namun, ada dua ruang kelas lain dan satu ruang kepala sekolah yang juga sudah tidak layak ditempati.
Ruang kelas ini bahkan nyaris ambruk. Namun, karena belum mendapatkan perbaikan dari dinas pendidikan terkait, pihak sekolah terpaksa menggunakan bambu untuk menopang kayu penyangga yang sudah lapuk.
Hal ini terpaksa dilakukan karena keterbatasan ruang kelas, sehingga dengan memberikan tiang penopang bambu ruang kelas yang rusak tersebut tetap digunakan oleh siswa untuk kegiatan belajar mengajar. Namun, kini pihak sekolah khawatir lantaran sudah memasuki musim penghujan . Dimana di wilayah tersebut sering terjadi angin kencang.
"Kondisinya sudah tidak berfungsi lagi, ini saya ganti dengan bambu supaya tidak terjadi hal-hal lain. Kondisi ini membuat saya khawatir, kalau sampai terjadi sesuatu. Karena tempatnya hanya ini saja, ya tetap kita pakai saja. Kalau ada kejadian saya langsung lapor ke pihak korwil untuk ditindaklanjuti," tutur Suleman, Kepala SDN 2 Milir.
Selain penyangga dan plafon ruang kelas, kayu-kayu bagian lain seperti jendela, dan pintu ruang kelas juga sudah mulai lapuk dimakan rayap. Pihak sekolah sudah melaporkan kondisi ruang kelas kepada Dinas Pendidikan Kabupaten Grobogan, namun baru akan dijanjikan perbaikan di tahun 2024. Pihak sekolah berharap pemerintah menjadwalkan perbaikan di awal tahun, agar kerusakan di ruang kelas dan ruang kepala sekolah tidak semakin parah.
#sdnmilir #sekolahambruk #grobogan
Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/regional/462393/3-ruang-kelas-sd-nyaris-ambruk-kayu-penyangga-ditopang-bambu
