BANYUMAS, KOMPAS.TV - Pasca insiden pecahnya jembatan kaca di obyek Wisata Limpakuwus di Banyumas, Jawa Tengah yang menewaskan 1 orang dan melukai 3 pengunjung lainnya, obyek wisata tersebut ditutup sementara.
Pihak pengelola saat ini menunggu selesainya proses hukum yang sedang berjalan.
Penutupan sementara juga dilakukan terhadap sejumlah wahana yang ada di kawasan lokasi wisata ini.
Sebelum terjadi insiden jembatan kaca pecah, seluruh wahana yang ada di kawasan Hutan Pinus Limpakuwus ini tak pernah sepi dari wisatawan, baik lokal maupun luar daerah.
Pihak pengelola juga belum mengetahui sampai kapan penutupan diberlakukan.
Bupati Banyumas, Hanung Cahyo Saputro menegaskan semua tempat wisata yang belum memiliki sertifikat kelayakan akan ditutup sementara.
Penutupan dilakukan hingga ada sertifikat layak fungsi bagi wahana-wahana wisata seperti jembatan kaca.
Dari hasil penyelidikan kasus jembatan kaca yang pecah di Banyumas, Polda Jateng menyebut ada unsur kelalaian pengelola hingga menyebabkan insiden yang membuat 1 orang tewas.
Polisi menambahkan, ada struktur pilar penyangga jembatan yang tidak berfungsi optimal. Polisi menduga unsur kelalaian ini terjadi saat pembuatan jembatan kaca yang digunakan untuk obyek wisata itu.
Polisi masih memeriksa sejumlah saksi dan belum menetapkan tersangka dalam kasus ini.
Untuk mendalami kasus ini, polisi sedang memeriksa rekaman cctv di lokasi kejadian.
Polda Jawa Tengah juga telah mengerahkan Tim Laboratorium Forensik (Labfor) untuk mengetahui kelayakan Jembatan Kaca The Geong.
Baca Juga Dokter Bilang 2 Korban Luka Ringan Jembatan Kaca The Geong Sudah Boleh Pulang di https://www.kompas.tv/video/456002/dokter-bilang-2-korban-luka-ringan-jembatan-kaca-the-geong-sudah-boleh-pulang
Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/video/456008/ada-unsur-kelalaian-polisi-ungkap-ada-pilar-jembatan-kaca-yang-tidak-berfungsi-optimal