SORONG, KOMPAS.TV - Karena terkendala biaya pengobatan anak berusia 3 tahun ini terpaksa hidup dengan kondisi memprihatinkan, akibat dari tidak memiliki lubang anus seperti manusia normal, terpaksa Ia harus hidup dengan tempat pembuangan sementara yang sudah dioperasi sejak lahir.
Orang tua sang anak, Alfonsina mengaku, takut melakukan pengurusan ke rumah sakit, karena terkendala sejumlah prosedur dan biaya, terpaksa anak yang berasal dari Kabupaten Raja Ampat ini, harus menahan sakit sejak tiga tahun. Meskipun bisa bermain sama seperti anak lainnya, namun terkadang ia merasakan sakit yang hebat membuatnya terpaksa harus kembali berbaring hingga rasa sakitnya menghilang.
Melihat kondisi ini, kepala dinas kesehatan pengendalian penduduk dan keluarga berencana, Naomi Netty Howay mengatakan akan membantu segala pengurusan bocah malang ini, dengan melibatkan sejumlah instansi agar anak tersebut segera mendapatkan pelayanan pengobatan yang sesuai.
Kejadian ini yang kedua kali ditemui dinas kesehatan Papua Barat Daya dan penanganan pasien berjalan lancar, sehingga dinas akan tetap berupaya agar anak tersebut bisa mendapatkan pengobatan terbaik.
Sang ibu berharap prosedur penanganan pengobatan anak ini berjalan lancar sesuai rujukan yang telah dibantu dinas kesehatan provinsi papua barat daya, agar anaknya dapat hidup normal seperti anak lainnya.
Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/regional/454885/dinkes-papua-barat-daya-bantu-pengobatan-anak-tidak-miliki-anus