MALANG, KOMPAS.TV - Seorang anak berusia 7 tahun dianiaya keluarga sendiri hingga mengalami luka. Selain dianiaya korban juga dipaksa tidur di ruangan yang tidak layak huni dan tidak boleh keluar rumah.
D-N bocah yang menjadi korban kekerasan oleh keluarganya sendiri saat ini harus mendapatkan perawatan intensif di RSSA Kota Malang.
Dari kesaksian ketua RW, D-N dievakusi setelah adanya laporan dari tetangga. Saat itu, korban keluar dan bertemu tetangga. Melihat kondisi D-N yang sangat kurus, warga pun berinsiatif melaporkan hal tersebut kepada perangkat RW hingga kelurahan.
Setelah dilakukan koordinasi, perangkat RW bersama kelurahan, Babinsa dan Babinkamtibmas mendatangi rumah korban. Saat didatangi tersebut baru diketahui bahwa selama ini D-N tidur di ruang belakang dengan ukuran 1 x 1,5 meter. Kondisi ruangan tersebut juga sangat tidak layak untuk ditempati.
Saat dievakuasi, kondisi bocah tersebut sangat memprihatinkan dengan kondisi tubuh yang sangat kurus dan kelaparan serta ditemukan luka di tubuhnya.
Djunaedi Ketua RW setempat menjelaskan, ayah korban dikenal kerap berbuat ulah dan temperamental. Jika anaknya melakukan sesuatu yang dianggap salah, ayahnya tidak segan-segan memukul anaknya.
"Kondisinya sangat memperihatinkan, ibanya masyarakat itu sampai banyak yang menangis," Kata Djunaedi.
Kini, ayah korban ditahan di Polresta Malang Kota untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya. Sementara itu D-N bocah yang menjadi korban masih dirawat di RSSA untuk memulihkan kondisi tubuhnya.
Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/regional/451961/bocah-7-tahun-di-kota-malang-jadi-korban-penganiayaan